Masyarakat adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya,dimana kebanyakan
interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok
tersebut.Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab,musyarakah.Arti
yang lebih luasnya sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas.Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang
interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan
lainnya.Pada umumnya,sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok
individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :
- Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
- Merupakan satu kesatuan
- Merupakan suatu sistem hidup bersama yaitu hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya
Masyarakat dibagi dua yaitu Masyarakat
Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan.
1) MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering
disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari Masyarakat
Perkotaan :
- Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain (Individualisme).
- Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
- Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
- Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota karena kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perkembangan kota
merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan
politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen–komponen yang membentuk
struktur kota tersebut. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat
ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Secara umum dapat
dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma
Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya
serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial
dalamkeluarga.Unsur wisma ini menghadapkan
pengembangan daerahperumahan penduduk yang sesuai dengan
pertambahankebutuhan penduduk untuk masa mendatang dan
memperbaikikeadaan lingkungan perumahan yang telah ada
agar dapatmencapai standar mutu kehidupan yang layak
dan memberikannilai-nilai lingkungan yang aman dan
menyenangkan.
- Karya
Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota karena unsur ini merupakan jaminan bagi
kehidupan bermasyarakat dan untuk penyediaan lapangan
kerja.
- Marga
Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat
dengan tempat lainnya dalam suatu kota serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya dan
pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka
Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan
kesenian.
- Penyempurnaan
Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi
suatu kota tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam
keempat unsur sebelumnya (termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan
kota, dan jaringan utilitas kota).
- Fungsi dan tugas
aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan diantaranya :
a) Aparatur kota
harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota
dan perencanaan kota harus dimiliki.
b) Kelancaran dalam
pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat,agar tidak disusul
dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan
kota harus dapat ditangani dengan baik karena jika tidak maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan
masalah baru.
d) Dalam rangka
pemekaran kota,harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan pemimpin di tingkat
kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
Fungsi eksternal
dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka
wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara
regional maupun nasional.
- Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
- Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
- Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
Produksi barang
dan jasa
Terminal dan distribusi
barang dan jasa
- Simpul komunikasi regional/global
- Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global
2) MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu
memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat yang biasanya tampak dalam
perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di
Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan
era informasi dan teknologi terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah
“tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan
perasaan batin yang kuat sesama warga desa yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat akan hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya
serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat karena beranggapan sama-sama sebagai
masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung
jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari
masyarakat Pedesaan :
- Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan, dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain, dan menolongnya tanpa pamrih.
- Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas yaitu mereka mementingkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
- Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja (lawannya Universalisme).
- Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan (lawannya prestasi).
- Kekabaran (diffuseness) sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung untuk menunjukkan sesuatu.
Sifat dan hakikat
masyarakat pedesaan yaitu :
Masyarakat
pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan
kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku
tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat
pedesaan adalah masyarakat yang ramah. Pada hakikatnya
masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang
menyiapkan bahan pangan sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat
pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah
berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
Unsur-Unsur Desa :
- Daerah dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis
- Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
- Tata Kehidupan dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa
Ketiga unsur
tersebut tidak lepas antar satu sama lain artinya tidak berdiri sendiri
melainkan merupakan satu kesatuan.
Fungsi
Desa antara lain sebagai berikut :
- Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
- Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
- Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll.
Dalam masyarakat modern sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community). Menurut Soekanto (1994) perbedaan tersebut sebenarnya tidak
mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam
masyarakat modern berapapun kecilnya suatu desa pasti ada pengaruh-pengaruh
dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan pada hakekatnya
bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara
masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri dengan fungsi-fungsi sosial, struktur
serta proses-proses sosial yang sangat berbeda bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan” pula. Berikut adalah perbedaannya :
Masyarakat Pedesaan
- Perilaku homogen
- Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
- Perilaku yang berorirentasi pada tradisi dan status
- Isolasi sosial sehingga statistic
- Kesatuan dan keutuhan cultural
- Banyak ritual dan nilai-nilai saktal
- Kolektivisme
Masyarakat Perkotaan
- Perilaku heterogen
- Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
- Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
- Mobilitas sosial sehingga dinamik
- Kebauran dan diversifikasi cultural
- Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekural
- Individualisme
- Jumlah dan kepadatan penduduk
- Lingkungan hidup
- Mata pencaharian
- Corak kehidupan sosial
- Stratifiksi sosial
- Mobilitas sosial
- Pola interaksi sosial
- Solidaritas sosial
- Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
- Salah satu bentuk hubungan antara kota dan
desa adalah :
a) Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan
Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan maka
timbulah masalah baru yakni Urbanisasi. Urbanisasi
adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula
dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
b) Sebab-sebab Urbanisasi
- Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (push factors)
- Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk push factor :
- Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian
- Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern
- Penduduk desa terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton
- Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan
- Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota
Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk pull factor :
- Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
- Di kota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan
- Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak di kota dan lebih mudah didapat
- Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya
- Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah