- Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi adalah suatu
variasi dari cara-cara yang telah mapan yang selama ini berlangsung dalam
organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam
melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku
dalam organisasi.
- Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu, dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan, dan kurang cepatnya komunikasi) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
2. Langkah-langkah Perubahan Organisasi
1) Identifikasi
Kebutuhan Untuk Perubahan
- Penilaian situasi:
Pimpinan atau manajer perlu mengevaluasi kondisi organisasi,
mengidentifikasi tantangan atau peluang yang memerlukan perubahan.
- Mendefinisikan masalah:
Menentukan apa yang harus diubah, apakah terkait struktur, proses,
teknologi, atau budaya organisasi.
2) Mengembangkan
Visi dan Strategi Perubahan
- Visi: Menetapkan tujuan
jangka panjang dan apa yang ingin dicapai dari perubahan ini.
- Strategi:
Membuat rencana yang jelas tentang bagaimana perubahan akan dilaksanakan,
termasuk langkah-langkah spesifik dan target waktu.
3) Komunikasi
dan Mendapatkan Dukungan
- Komunikasi terbuka:
Menjelaskan kepada seluruh anggota organisasi mengapa perubahan diperlukan
dan bagaimana perubahan akan memengaruhi mereka.
- Mendapatkan dukungan:
Membangun koalisi tim perubahan dari kalangan pemimpin dan karyawan untuk
mendukung perubahan.
4) Pelibatan
Karyawan dalam Proses Perubahan
- Partisipasi aktif:
Melibatkan karyawan di berbagai tingkatan dalam proses perubahan agar
mereka merasa memiliki dan mendukung perubahan tersebut.
- Pelatihan dan pengembangan:
Menyediakan pelatihan yang diperlukan agar karyawan siap menghadapi
perubahan, terutama jika perubahan melibatkan teknologi atau proses baru.
5) Implementasi
Perubahan
- Melaksanakan perubahan:
Mengimplementasikan langkah-langkah yang telah direncanakan sesuai dengan
strategi.
- Fase uji coba:
Memulai dari area atau departemen tertentu sebelum menerapkan di seluruh
organisasi, jika memungkinkan.
6) Mengelola
Resistensi
- Mengatasi penolakan:
Mengantisipasi resistensi dari karyawan atau manajer yang tidak setuju
dengan perubahan, lalu merespon dengan komunikasi efektif atau pelibatan
yang lebih dalam.
- Fleksibilitas: Siap
untuk menyesuaikan rencana sesuai dengan feedback dan kondisi yang muncul.
7) Evaluasi
dan Penyesuaian
- Monitor kemajuan:
Mengukur kinerja setelah perubahan diterapkan untuk memastikan bahwa
tujuan tercapai.
- Penyesuaian: Jika
ada hambatan atau kegagalan, sesuaikan strategi dan tindakan yang
diperlukan.
8) Memastikan
Perubahan Bertahan
- Perkuat budaya baru:
Mengintegrasikan perubahan dalam budaya organisasi, sehingga perubahan
tersebut menjadi bagian dari rutinitas dan nilai perusahaan.
- Review berkelanjutan:
Lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa perubahan tetap
relevan dan berkelanjutan.
Langkah-langkah ini sering
diadaptasi sesuai dengan jenis perubahan dan ukuran organisasi namun umumnya
prosesnya melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam
organisasi.
- Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau
serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber
dayanya secara tidak efektif.
- Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan adalah sangat penting karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa,
rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang
didapat melalui komunikasi dalam organisasi.
- Tahap 3 : Mengidentifikasi segala
kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya atau yang mungkin menimbulkan masalah walaupun sulit dilakukan,
antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi
di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
- Tahap 4 : Mengembangkan rencana untuk
pencapaian tujuan
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
4.
Implikasi Manajerial