Jumat, 06 Maret 2015

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan


Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya,dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut.Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab,musyarakah.Arti yang lebih luasnya sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya.Pada umumnya,sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :

  • Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
  • Merupakan satu kesatuan
  • Merupakan suatu sistem hidup bersama yaitu hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya
Masyarakat dibagi dua yaitu Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan.

Ø  MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari Masyarakat Perkotaan :

  •  Kehidupan keagamaannya berkurang,kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain (Individualisme).
  • Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
  • Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
  • Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota karena kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
5 Unsur Lingkungan Perkotaan
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial,ekonomi,kebudayaan,dan politik.Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen–komponen yang membentuk struktur kota tersebut.Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan mengandung 5 unsur yang meliputi:
•           Wisma                                    : Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan 
  untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya serta
  untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam
  keluarga.Unsur wisma ini menghadapkan pengembangan daerah
  perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan
  kebutuhan penduduk untuk masa mendatang dan memperbaiki
  keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat
  mencapai standar mutu kehidupan yang layak dan memberikan
  nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan.
•           Karya                          : Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu
  kota karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan
  bermasyarakat dan untuk penyediaan lapangan kerja.
•           Marga                         : Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk
  menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan 
  tempat lainnya dalam suatu kota  serta hubungan antara kota
  itu dengan kota lain atau daerah lainnya dan pengembangan
  jaringan jalan dan telekomunikasi.
•           Suka                            : Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk
  memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas
  hiburan,rekreasi,pertamanan,kebudayaan,dan kesenian.
•           Penyempurnaan                     : Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota
  tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur
  sebelumnya (termasuk fasilitas pendidikan dan
  kesehatan,fasiltias keagamaan,perkuburan kota,dan jaringan
  utilitas kota).

Fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan diantaranya :
a)Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.Untuk itu 
   maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimiliki.
b)Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan
   dengan cepat dan tepat,agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c)Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik karena jika tidak maka
   kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d)Dalam rangka pemekaran kota,harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para 
   pemimpin di kota dengan pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat 
   bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.

B.Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya,baik secara regional maupun nasional.
•           Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
•           Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
•           Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
Produksi barang dan jasa
Terminal dan distribusi barang dan jasa
•           Simpul komunikasi regional/global
•           Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global

Ø  MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.Pada situasi dan kondisi tertentu,sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.Namun demikian,dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat akan hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat Pedesaan :

  • Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang,cinta ,kesetiaan,dan kemesraan.Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain,dan menolongnya tanpa pamrih.
  •  Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas,yaitu mereka mementingkan kebersamaan ,tidak suka menonjolkan diri,tidak suka akan orang yang berbeda pendapat,intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
  • Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu.Perasaan subyektif,perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
  • Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi)
  • Kekabaran (diffuseness) sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung untuk menunjukkan sesuatu.
Sifat dan hakikat masyarakat pedesaan yaitu :
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah.Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan,sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
Unsur-Unsur Desa :
•           Daerah dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis
•           Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah
            pertambahan,kepadatan,persebaran,dan mata pencaharian penduduk desa 
            setempat
•           Tata Kehidupan dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar                 warga desa
Ketiga unsur tersebut tidak lepas antar satu sama lain artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.
Fungsi Desa antara lain sebagai berikut :

  • Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
  • Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
  • Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris,desa manufaktur,desa industri,desa nelayan,dll.

Perbedaan Antara Desa dan Kota
Dalam masyarakat modern sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994) perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam masyarakat modern berapapun kecilnya suatu desa pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota.Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri.Masing-masing punya sistem yang mandiri dengan fungsi-fungsi sosial,struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda,bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula.Berikut adalah perbedaannya :


Masyarakat Pedesaan

  • Perilaku homogenya
  • Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
  • Perilaku yang berorirentasi pada tradisi dan status
  • Isolasi sosial, sehingga statistic
  • Kesatuan dan keutuhan cultural
  • Banyak ritual dan nilai-nilai saktal
  • Kolektivisme
Masyarakat perkotaan

  • Perilaku Heterogen
  • Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
  • Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
  • Mobilitas sosial, sehingga dinamik
  • Kebauran dan diversifikasi cultural
  • Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekural
  • Individualisme

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :

  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • Lingkungan hidup
  • Mata pencaharian
  • Corak kehidupan sosial
  • Stratifiksi sosial
  • Mobilitas sosial
  • Pola interaksi sosial
  • Solidaritas sosial
  • Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a).Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan maka timbulah masalah baru yakni  Urbanisasi.Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
b) Sebab-sebab Urbanisasi

  • Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
  • Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Berikut adalah hal - hal yang termasuk push factor :

  • Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian
  • Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
  • Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
  • Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
  • Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Berikut ini adalah hal - hal yang termasuk pull factor :

  • Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
  • Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
  • Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
  • Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
  • Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.

Sumber
http://sosialsosiologi.blogspot.com
https://taufikhidayah21.wordpress.com
https://dh3m0echan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar